BADAI MATA HARI PARA PENELITI NASA DAMPAK TERBURUK YANG AKAN TERJADI INDONESIA AMAN.?

Peristiwa15 Views

BENGKULU : busernusantarasorottv.com-Kabar mengejutkan dari para peneliti NASA, peniliti memberikan penjelasan

mungkin mahluk Bumi akan menghadapi badai Matahari yang hebat dalam waktu dekat, dan perkiraan ini muncul setelah teleskop NASA mendeteksi solar flare terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Dilansir Sumber, Jumat, 22 Desember 2023, Ilmuwan di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) menyatakan fenomena ledakan ini adalah yang terbesar sejak 2017.

Semburan radiasi yang dihasilkan bahkan terdeteksi secara luas, memengaruhi frekuensi yang lebih tinggi. Shawn Dahl dari Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa NOAA menggambarkan kombinasi ini sebagai salah satu peristiwa radio Matahari terbesar yang pernah tercatat.

Para ilmuwan sekarang memantau wilayah bintik matahari dan menganalisis kemungkinan ledakan plasma dari matahari, atau juga dikenal sebagai massa koronal yang dapat mengarah ke Bumi. Jika hal tersebut terjadi, bisa mengakibatkan badai Matahari dahsyat menimpa Bumi, yang dapat mengganggu sinyal radio frekuensi dan memicu cahaya utara atau aurora.

Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Tiar Dani mengatakan Indonesia terletak di garis khatulistiwa, Indonesia relatif tidak berdampak pada fenomena badai Matahari.Hal itu disebutnya lantaran seluruh partikel energi tinggi dari Matahari dibelokkan ke arah kutub.

“Kita patut bersyukur karena Indonesia terletak di khatulistiwa dimana seluruh partikel energi tinggi dari matahari saat terjadi flare dibelokkan ke arah kutub sehingga relatif tidak terdampak,” ujar Tiar kepada Indonesia.com, Kamis Lalu.

Dikutip Dari Laman Meteoagent, badai Matahari level tinggi akan terjadi pada Jumat hari ini. Selanjutnya, pada 23-24 Desember, badai Matahari berada di level medium. Lalu, hingga 31 Desember, badai Matahari dikatakan akan berada pada level rendah.

Baca Juga  Freddy Simangunsong Melapor ke Polisi Terkait Pencemaran Nama Baiknya Namun Belum Diterima Polisi

Matahari memang mendekati puncak siklus matahari selama 11 tahun atau lebih. Aktivitas bintik matahari maksimum diperkirakan terjadi pada 2025.

“Hal ini dapat mengakibatkan badai geomagnetik dapat mengganggu sinyal radio frekuensi tinggi di lintang yang lebih tinggi dan memicu cahaya utara, atau aurora, dalam beberapa hari mendatang,” kata Dahl.

Solar Dynamics Observatory milik NASA menangkap aksi dalam sinar ultraviolet ekstrim, dan terekam gelombang energi yang kuat sebagai kilatan cahaya yang sangat besar dan terang.”Demikian.

(BuserBkl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *