Sumber Kab Cirebon – Buser Nusantara Sorot TV – Gapura Taman Pataraksa yang berdiri megah di depan Kantor Bupati Cirebon roboh akibat hujan deras yang melanda daerah kec.sumber kab.cirebon Kejadian ini mengejutkan warga sekitar yang tidak menyangka struktur tersebut tidak mampu menahan tekanan air hujan yang begitu besar, Rabu – (3/1/2024).
Pantauan dari para saksi mata menyebutkan bahwa kejadian Diduga terjadi sekitar pukul 21:30.WIB, ketika hujan deras mulai mengguyur wilayah Cirebon. Gapura yang telah menjadi ikon Taman Pataraksa tiba-tiba roboh dengan suara keras, menimbulkan kehebohan di sekitar lokasi, sebutnya.
Proyek yang menelan biaya Sekitar Rp 15,5 Milliar ini mengalami roboh bagian gapura pasca di guyur hujan cukup deras, jelasnya.
Bupati Cirebon, Imron sebelumnya menyebut, Taman Pataraksa sebagai tempat santai dan edukasi bagi anak, dengan desain menyejukkan mata dan beragam fasilitas seperti selfi foto ,area bermain anak, jogging track, tempat seni, dan area parkir luas di basement, paparnya.
Meskipun Taman Pataraksa biasanya ramai dikunjungi warga, terutama pasca peresmian pada 10 November 2023, kejadian ini tidak menyebabkan kerugian jiwa, ujarnya.
Namun, warga sekitar menyatakan rasa syhok dan keheranan mereka terhadap kejadian yang tidak terduga ini,sungguh dengan begini mata publik ( masyarakat) sangat terkejut dengan kejadian ini, ucap salah satu warga.
Karena setelah memeriksa bangunan gapura dan taman tidak memenuhi kualitas dan spek didalam pembangun tersebut dalam taman terlihat ambles dan banyak retak dikarenakan tidak ada pemadatan dan terlihat asal-asalan, terangnya.
Pihak terkait, termasuk instansi pemerintah setempat, sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti robohnya gapura tersebut. Sementara itu, upaya perbaikan dan pemulihan sedang dilakukan agar aktivitas di sekitar kantor Bupati kembali berjalan normal. Kami akan terus memberikan informasi terbaru seiring berjalannya investigasi lebih lanjut, ucap salah satu pegawai yang tidak mau di sebutkan namanya.
Dengan pekerjaan begini banyak desas-desus masyarakat bahwa biaya tersebut tidak transparan dan sepertinya biaya tersebut banyak yang digunting mangkanya pihak pemborong mengerjakan asal jadi tidak menunjukan kualitas dan kuantitas, imbuhnya.
Sepertinya pekerjaan ini harus di kaji ulang dan di bongkar ulang supaya kualitas mutu bisa dihasilkan dengan maksimal, atas kejadian ini dari pihak LH harus menggenjot pemborong dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan pekerjaan harus di periksa lebih lanjut, tutupnya.
( M. Budi )
