Bengkulu,Busernusantarasorottv.com-Wakil Presiden Ma’ruf Amin didorong untuk memimpin sebuah revolusi guna mengakhiri kepemimpinan Presiden Joko Widodo sebelum pelaksanaan Pemilu 2024. Beathor Suryadi, seorang politisi senior dari PDI Perjuangan, mengungkapkan aspirasi ini dalam acara Kebulatan Tekad yang bertujuan untuk menjatuhkan dan mengadili Presiden Jokowi, serta melawan dinasti politik dan kemungkinan kecurangan dalam pemilu.
Beathor berpendapat bahwa pertemuan dengan Wakil Presiden diperlukan jika Jokowi ingin digulingkan sebelum 14 Februari 2024. Menurutnya, Ma’ruf Amin dapat menjadi pemimpin dalam program transisi untuk memperbaiki kerugian yang telah dialami demokrasi. Dia menekankan perlunya sebuah tim untuk memastikan perubahan yang terencana dengan baik, dan menandaskan bahwa revolusi harus dipimpin, dan Ma’ruf Amin menjadi sosok pemimpinnya.
Politisi tersebut menegaskan bahwa masyarakat tidak menginginkan adanya kecurangan dalam pemilu. Jika kecurangan terus diabaikan, pasangan calon presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md (nomor urut 01 dan 02) akan mengalami kekalahan. Beathor percaya bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan Jokowi adalah melalui Wakil Presiden, dengan mengambil alih tanpa melakukan kudeta, karena dianggap Jokowi telah melanggar.
Dalam kesempatan tersebut, Adhie Massardi, anggota Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Amin, menyatakan dugaannya bahwa Pemilu 2024 akan berakhir dalam kekacauan jika dipenuhi dengan intrik-intrik dari Presiden Jokowi. Dia merinci bahwa perubahan syarat usia capres-cawapres oleh Mahkamah Konstitusi, yang memungkinkan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres meski berusia 36 tahun, dapat menjadi pemicu konflik. Adhie juga mencurigai bahwa sengketa hasil pemilu di MK dapat menghadapi kendala, mengingat pengaruh yang masih mungkin dimiliki oleh Anwar Usman, yang sebelumnya memimpin MK dan memiliki hubungan keluarga dengan Jokowi.(Thomas)
