Tantangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Merawat Satya Haprab
Medan,BNSTV
Kepercayaan masyarakat terhadap Polri kini menunjukkan peningkatan yang signifikan, seiring dengan berbagai penilaian objektif di berbagai sektor. Transformasi Polri menuju PRESISI di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, yang selaras dengan visi Asta Cita, menjadi kunci utama dalam merawat nilai Satya Haprabu.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr. Alpi Sahari, SH, M.Hum, memuji komitmen Kapolri dalam melakukan pembaruan dan perbaikan, sekaligus memperkuat institusi untuk terus melayani masyarakat dengan profesional dan humanis.
Dalam beberapa tahun terakhir, Polri telah menunjukkan keberhasilan besar dalam pengungkapan kasus-kasus kejahatan transnasional yang kompleks, seperti tindak pidana perdagangan orang, peredaran gelap narkotika, dan perjudian daring.
Kejahatan-kejahatan itu tidak hanya mengancam keamanan masyarakat tetapi juga stabilitas negara. “Keberhasilan ini mencerminkan komitmen kuat Polri dalam menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat dari dampak buruk kejahatan internasional,” ujar Dr. Alpi.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan Polri tidak lepas dari upaya pihak-pihak tertentu untuk melemahkan institusi ini melalui opini negatif yang bertujuan mendegradasi kredibilitas Polri.
Kejahatan transnasional sering kali melibatkan white crime, dengan keuntungan besar sebagai inti aktivitasnya. Para pelaku menggunakan berbagai cara, termasuk memanfaatkan agen di negara asal dan tujuan untuk menjaga skema permintaan dan penawaran (supply and demand).
“Tantangan terbesar Polri adalah menghadapi para pelaku intelektual yang berusaha menghindari jerat hukum. Mereka tidak segan membangun narasi publik untuk mendiskreditkan Polri demi melindungi keuntungan ilegal mereka,” tambah Dr. Alpi, yang telah berpengalaman memberikan keterangan ahli dalam kasus besar, termasuk kasus sianida dan insiden Duren Tiga.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan ketegasan dalam membenahi internal Polri dengan menindak tegas setiap pelanggaran, tanpa pandang bulu, termasuk terhadap perwira tinggi sekalipun. Ia tidak hanya mengedepankan pendekatan etik tetapi juga menegakkan hukum pidana secara transparan dan akuntabel.
“Ketegasan Kapolri mencerminkan kepemimpinan yang berani, istiqomah, namun tetap humanis. Ini adalah ciri pemimpin yang mampu merawat nilai-nilai Pancasila dan konstitusi,” kata Dr. Alpi.
Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Masih ada pihak-pihak yang mencoba membangun narasi negatif, seperti isu penggunaan senjata api oleh oknum Polri, tanpa mempertimbangkan asas subsidiaritas dan proporsionalitas dalam hukum pidana.
“Masyarakat harus melihat secara adil dan obyektif. Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Sigit tidak hanya berani menindak oknum bermasalah, tetapi juga berhasil mengungkap kejahatan besar yang membahayakan stabilitas negara,” tegasnya.
Keberhasilan Polri dalam mengungkap berbagai kasus besar juga mencerminkan dedikasi mereka terhadap penegakan hukum yang adil dan menyeluruh. Dengan pendekatan yang profesional, Polri mampu melacak hingga ke akar masalah, termasuk para dalang intelektual yang memanfaatkan tangan pelaksana untuk menjalankan kejahatan mereka.
Dalam istilah hukum pidana, Polri telah berhasil menegakkan peran manus domina (tangan pengendali) terhadap manus ministra (tangan pelaksana).
Transformasi Polri menuju PRESISI bukan sekadar slogan, melainkan wujud nyata keberanian dan komitmen institusi ini dalam menjaga kepercayaan publik. Dengan langkah-langkah tegas, transparan, dan profesional, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuktikan bahwa Polri terus berada di jalur yang benar untuk menjaga stabilitas keamanan dan hukum di Indonesia.
(sut/L).