BENGKULU UTARA : busernusantarasorittv.com,”Terbentuknya Satu Lembaga Sosial Masyarakat Baik Ormas LSM Dan Lembaga Lembaga Sosial Lainya Tidak Terlepas Dari Hasil Musyawarah Dan Mufakat Bersama Dalam Satu Keputusan Rapat, Dimana Hasil Musyawarah itu Masing Masing Pengurus Diberikan Pertanggung Jawaban Dibidangnya Masing Masing, Saling Percaya Dan Keterbukaan Agar Tidak Saling Curigai Satu Sama Lain Dalam Lembaga Tersebut, Menjaga Kewibawaan Lembaga Itu Sangatlah Penting Agar Tidak Menimbulkan Polemik Baik Dalam Organisasi Maupun Di Masyarakat Atau Pablik.
Namun Yang Terjadi Lain Lagi “Hasnul Yani “Yan Palai ini” Dengan Tegas Menyatakan Keluar Dari Aliansi LSM Bersatu Bengkulu Utara, Penyebabnya, Adalah Tidak Adanya Ketransparanan Dari Ketua Aliansi LSM Bersatu B/U, Dan Tidak Sesuai Dengan Komitmen Awal Dalam Hasil Musyawarah, Menurut Hasnul Yani Kemarin.
Ketika di wawancarai awak media, Yan Palai mengatakan dengan tegas, “Rencana awal para kades yang mau bekerja sama tentang publikasi pembangunan di desa, desa membuat MOU kepada perusahaan media yang tergabung di Aliansi LSM BU, tetapi nyatanya yang terjadi ketua Aliansi yang mengambil uang kepada para kepala desa (Kades), dengan cara kades mengirim uang tersebut ke Rekening Pribadi SAHRIL Selaku Ketua Aliansi LSM BU, Uang yang diterima tersebut tidak transparan, berapa jumlahnya yang sudah di terima dan kemana saja pengeluaran uang tersebut.”Ujarnya.
Selanjutnya Yan palai menghimbau kepada seluruh kepala desa yang sudah menyetorkan uang ke rekening pribadi Sahril, agar segera meminta pertanggung jawabannya kalaupun itu uang pribadi kades yang di berikan, terlebih kalau itu uang dana desa.
“saya himbau kepada seluruh kades yang sudah menyetorkan Uang Kepada Sahril Agar Segera meminta Pertanggung Jawabannya,”Tegas Hasnul Yani alias Yan Palai.
Sayangnya Hingga Berita ini Diterbitkan, Sahril Ketua Aliansi Bengkulu Utara Belum Bisa Dihubungi Oleh Media ini Untuk Diminta Keteranganya,”Demikian.
(BuserBU)