Bengkulu,Busernusantarasorottv.com-“Membangun sebuah organisasi bukanlah tugas yang mudah, seperti membalik telapak tangan. Tidak hanya memerlukan sumber daya manusia (SDM), tetapi juga perlu pondasi yang kuat agar kehidupan organisasi tidak terputus dan dapat berjalan sesuai harapan serta visi-misi bersama, yang sayangnya belum tercapai sepenuhnya.
Baru-baru ini, tiga fungsionaris dari Aliansi LSM Bersatu B-U mengundurkan diri, termasuk Waka I, Zulkifli Chaniago, Yurman Efendy, dan Ujang M. Mereka merasa tidak lagi sejalan dengan arah organisasi, sehingga memutuskan untuk mundur dari Aliansi LSM Bersatu B-U. Mereka menyampaikan pernyataan sikap mengenai keputusan ini, menyoroti ketidaksesuaian mereka dalam memimpin organisasi di bawah kepemimpinan Ketua Aliansi yang baru dilantik untuk periode 2023-2026. Mereka juga meminta agar wartawan mengumumkan ke publik mengenai keputusan mereka.
Salah satu fungsionaris, Sukardi, S.Sos., dengan nada jengkel dan kesal, menyatakan pengunduran dirinya karena merasa tidak sejalan lagi dalam menjalankan roda organisasi. Dia menyoroti beberapa masalah, seperti tunggakan kontrakan selama 5 bulan dan meninggalkan kontrakan tanpa memberitahukan pemilik rumah. Sukardi meminta wartawan untuk mempublikasikan pengunduran dirinya.
Ketua Aliansi Bengkulu Utara, menanggapi hal tersebut dengan menekankan bahwa masalah tersebut bukanlah masalah pribadi. Dia mengungkapkan bahwa selama 5 bulan menggunakan rumah sebagai kantor Aliansi LSM, belum ada pembayaran kontrakan. Karena tekanan terus-menerus, dia memutuskan untuk pindah kantor dan mendapatkan tumpangan kantor dari Kepala Desa Gunung Agung. Ketua Aliansi LSM B/U, Syahril, menyatakan bahwa siapa pun yang ingin keluar dari Aliansi LSM Bengkulu Utara diperbolehkan, namun diharapkan membuat dan menyampaikan surat resmi pengunduran diri tanpa terkecuali. Dia menegaskan bahwa jika tidak mau bertanggung jawab bersama, maka dia sendiri akan tetap bertanggung jawab di dalam aliansi ini.”(Thomas)
