Sang Budayawan Papih Tanto Saat Awak Media Mendatangi Kediaman Papih Tanto

Berita10 Views

Cirebon – Buser Nusantara Sorot TV – Saat para awak media mendatangi rumah kediaman Budayawan Papih Tanto, kami persilakan masuk dan memamerkan tanaman/pohon dan perhiasan koleksi Papih Tanto, Jumat – Jumat (12/7/2024).

Izinkan saya bertanya kepada Papi terkait penghijauan di rumah Papi. Ini kok banyak sekali. Bahkan kami melihat dari sudut pandang kami sebagai awak media saya melihat bermacam tanaman di sana, paparnya.

Begitu juga selain tanaman. Ada benda-benda yang bagi kami secara klasik melatarbelakangi/menentukan bagaimana hari ini yang bernama pohon atau penghijauan itu sangat prihatin coba dilihat di perumahan perumahan tanah terbuka sudah jarang yang bernama penghijauan.

Maka dari itu, saya sedikit alhamdulillah ada tanah yang saya manfaatkan sebagian untuk kawan-kawan sebagai beban moral bahwa kita juga harus memelihara dan menjaga. Karena bagaimanapun semua ini adalah warisan bagi anak cucu kita ya kalau kita tidak pelihara berarti kita tidak amanat, terangnya.

Walaupun mereka yang berhak tidak menikmati warisannya, itu berarti berbagai bunga-bunga, pohon-pohon, buah-buahan, termasuk barang-barang langka, penanaman-tanaman yang hampir punah, bahkan sudah punah. Nah, apabila dilestarikan sebagai harapan pabrik di depan untuk masyarakat luas, bagaimana dengan penghijauan itu diharapkan untuk memberi kita kesempatan, tetapi bumi di alam ini bukan milik manusia semata, tanaman juga berhak hidup di sini, maka berilah kesempatan bagi yang punya rumah menanam pohon, apa itu supaya kita sama-sama, menjaga supaya bersikenambungan, katanya.

Bagaimanapun kita ini adalah hidup dari mereka juga mereka itu sangat kasih kepada kita memberi racun CO2 tapi mereka memberi kita O2 yang segar jadi itu adalah bagian dari kita dan kita jaga supaya bisa berkesinambungan.

Baca Juga  Milad Ke - 7 Media Nuansa Realita Siap Berperan Dalam Pembangunan Menuju Indonesia Emas

Kadang-kadang binatang buas yang sudah hampir punah ada selain manusia namun ya kita itu tugas kita kalau bahasa itu sama dengan khalifah ya khalifah itu bukan seorang pemimpin saja khalifah itu penerus memelihara jadi kita sebagai Olimpia di rumah ke bumi punya gas punya beban moral untuk menjaga memelihara alam itu sendiri tidak memelihara mari berbagi Tanah ini tapi kesempatan ruang terbuka minimal kalau hujan air itu kan harus meresap juga di jadikan sumber air, Pungkasnya.

( M. Budi )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *