Tak Ada Jalan, Masih Ada Harapan: Polri Bawa Bantuan Udara untuk Rampa Tapteng
Tapteng,// BNSTV
Rasa haru tampak mengiringi kedatangan rombongan Polda Sumatera Utara saat menembus lokasi terdampak bencana longsor di Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa (09/12/2025).
Tepat pukul 10.00 WIB, Kabid TIK Polda Sumut, Kombes Pol. Dr. M. Adenan AS, S.H., S.I.K., M.H., memimpin langsung kegiatan pemberian bantuan sembako kepada warga Desa Rampa yang hingga kini masih terisolasi akibat bencana alam.
Desa yang berada di atas kawasan perbukitan tersebut telah hampir sepekan tanpa pasokan bantuan. Akses jalur darat terputus total—sebagian tertimbun material longsor, sebagian kembali amblas, menyisakan jurang curam di sisi jalan. Kondisi ini membuat distribusi logistik hanya dapat dilakukan melalui udara.
“Kami tidak ingin warga di sana menunggu terlalu lama. Sebisa mungkin kami upayakan agar bantuan segera tiba, utamanya untuk anak-anak, orang tua, dan ibu-ibu yang sangat membutuhkan,” ungkap Kabid TIK Polda Sumut dalam kesempatan itu.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Polri bukan hanya memberi bantuan, tetapi memastikan seluruh proses berlangsung aman dan tepat sasaran.
Helikopter milik Direktorat Kepolisian Air Udara Polairud Polri pun kembali menjadi penghubung terakhir bagi Desa Rampa. Dalam setiap penerbangan, logistik berupa beras, makanan siap saji, air minum, dan kebutuhan esensial lainnya diturunkan satu per satu kepada warga.
Pilot helikopter, AKP W. Budianto, menuturkan pengalaman emosional saat mendarat di area sulit tersebut.
“Kami diperbantukan dari Direktorat Kepolisian Air Udara Polairud Polri. Jadi kami di Polda Sumatera Utara ini diperbantukan untuk membantu mengirim logistik ataupun makanan ke daerah-daerah yang tidak bisa dilalui jalur darat,” ujarnya.
Ia melanjutkan,
“Setiap hari kami melakukan dua sampai tiga kali airdrop logistik jika situasi memungkinkan. Saat melihat situasi di sana, kita pengen nangis kalau kita landing di sana. Makanya apa yang bisa kami lakukan, kami lakukan. Kita berikan kemampuan kita, drop logistik segera, kita kirim.”
W. Budianto menutup harapannya dengan kalimat sederhana namun menyentuh,
“Mudah-mudahan kami bisa semaksimal mungkin. Tetap semangat untuk masyarakat Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, semuanya. Terima kasih banyak.”
Bantuan yang diturunkan masih terus dipenuhi secara bertahap, mengingat karakteristik medan yang sangat ekstrem. Namun ekspresi lega tampak jelas di wajah warga saat bantuan tiba—sebuah bukti kehadiran negara walau dalam keterbatasan.
Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh kehangatan. Bukan sekadar paket sembako yang dibawa, namun rasa peduli yang terus disampaikan agar masyarakat tidak merasa sendiri dalam menghadapi ujian ini.
Polri hadir, menguatkan, memastikan bahwa setiap langkah menjadi bagian dari pemulihan bagi Desa Rampa dan wilayah terdampak lainnya.
(sut/L).






