Kuningan,Busernusantarasorottv.com-Upacara memperingati hari ulang tahun PDI P,
Yang ke 51, yang bertempat di lapangan voly ball Desa Manis Kidul. Rabu, 10 Januari 2024, pukul 8 : 00. Yang bertindak sebagai pembina upacara,Bapa ketua dewan kabupaten Kuningan, Bapa Nuzul Rachdi,
Turut hadir pula,Bapa H.Dr. Beni Budiman wakil ketua DPD propinsi Jawa Barat, ketua PAC, beserta jajarannya,pengurus anak cabang se-kecamatan jalaksana,jugan anak
ranting pengurus desa Manis Kidul, juga ibu- ibu Baitul Muslimin se- kecamatan Jalaksana.
Penghormatan kepada sang saka bendera merah putih,di iringi lagu kebangsaan Indonesia Raya,di pimpin oleh pembina upacara Bapa Nujul Rasdi ,lanjut menyanyikan himne PDI perjungan
Peringatan tahun ke 51, tahun 2024, ini aga berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya
Apa bila tahun sebelum nya,peringatan HUT
(Hari ulang TAhun ) PDI perjuangan di Pastik
an di Jakarta, di Propinsi, Kabupaten, tapi pe
-ringatan hari i ni kita selenggarakan menyebar di 50 (Lima Puluh) titik di kabu-
Paten, jadi hari ini di seluruh Nusantara,Re-
publik Indoesia seluruh kader PDI Perjuangan
memperingati hari ulang tahun PDI Perjua-
ngan,di ribuan titik di seluruh Indonesia
Hal ini tiada lain bermaksud agar Marwah PDI
Perjuangan,getaran PDI Perjuangan sampai ke pelosok- pelosok Desa.
Perlu kita maklumi bersama bahwa, PDI Per-
juangan merupakan satu-satunya partai yang telah mengalami jatuh bangun nya perjuanga
Demokrasi Indonesia. Hanya PDI Perjuangan
sampai usia 51 ( Lima Puluh Satu ) tahun ini,
PDI perjuangan mengalami satu pasang surut
Dinamika perjuangan untuk mengisi demokrasi ini di Indonesia.
Kita perna mengalami pasang surut ini di masa ord baru,pada saat kita di tekan oleh pemerintah orde baru.Alhamdulillah, berkat
Banteng meditasi ,seluruh kader Banteng
akhirnya,PDI Perjuangan pada tahun 1999
bisa bangkit lagi.
Kita mengalami terpaan,kita mengalami pen- joliman, tapi Alhamdulillah, karena PDI Perju-
angan yang latar belakangi oleh ajaran Bung
Karno,tidak pernah gentar situasi apa pun.
Hari ini adalah 51 ( Lima Puluh Satu ) usia PDI
Perjuangan,mulai dari kita belum mengguna- kan nama Perjuangan,bergerak terus mengisi
Relong- relong- demokrasi Indonesia. Satu-
Satunya partai yang mungkin seperti PDI Perjuangan ini, kita telah menoreh kan sejarah
demokrasi yang cukup panjang. Banyak pejuang-partai ini yang sudah gugur karena mempertahankan dan membela, menjujung
demokrasi Indonesia.
Hari ulang tahun PDI Perjuangan ke 51 (Lima Puluh Satu) ini mempunyai satu makna dan
membentu momen yang sangat penting untuk
mengisi demokrasi Indonesia, kana ulang ta- hun PDI Perjuangan ke 51 (Lima Puluh Satu)
tahun ini bertepatan dengan masa kampanye
Pemilu tahun 2024, yang harus kita cermati
dari PDI Perjuangan menyangkut sebuah te- ma ” SATYA EVA JAYATE” yang artinya, ke-
benarkan pasti menang, kenapa tema ini di angkat oleh PDI perjuangan, di usung oleh
Ibu Hajah, Mega Wati Soekarno Futri. Karena
sebagai makna kita maklumi bersama,bahwa
pemilu tahun 2024 ini menghadapi berbagai
macam tantangan,berbagai macam hadang-
an. Hari ini kita sebagai partai pemenang pemilu,tapi ada pihak-pihak yang tidak mengi
nginkan PDI perjuangan untuk kembali me-
nang.
Tema yang kita lihat, ” SATYA EVA JAYATE ”
itu mengandung makna,bahwa kami pesan
dari ketua umum Ibu Hajah,Mega Wati Soe-
Karno Futri, menghadapi pemu 2024 ini kita tidak boleh gentar,kita harus menang 3 kali,
berturut-turut. Karena PDI perjuangan lah
yang selalu mengisi relung-relung hati di
tengah-tengah masyarakat. Pemilu tinggal
30 Hari lagi, inilah hari -hari yang sangat
prusial,ini lah hari-hari yang sangat penting,
kami beraja kepada saudara -saudara, seluruh kader partai PDI perjuangan untuk mengisi ruang-ruang kosong di tengah- te
Ngah kita, di sekitar kita,sampaikan salam
dari ketua umum,ibu Hajah Mega Wati Soekarno Futri,sampainkan salam calon presiden,Pak Ganjar Pranolo. dan Pak Mahpud
MD , wakil presidennya. Ucap Bapa ketua dewan Nuzul Rachdi. dalam pidatonya.
Saya yakin bahwa, saudara sejak terdapatar jadi kader anggota PDI perjuangan, pasti sudah siap untuk menghadapi apa aja yang
memerangi kita,kader-kader yang terkembang pengorbanan nya,jauh lebih besar dari pada kita,bahkan kader-kader
itu banyak yang menjadi korban,bukan hanya keringat,tapi, darah da air mata di korbankan
untuk tegaknya demokrasi, “pungkasnya”
(Warsa/Edi Junaedi)