Karimun, Belat.busernusantarasorottv.com-Kondisi tanah yang memungkinkan bagi warga Desa Penarah dan Leboh, menjadikan tumbuhan sagu sebagai primadona warga Desa setempat selalu untuk tetap secara berkesinambungan terus di tumbuh-kembangkan.
Menurut beberapa warga Desa Setempat yang tidak mau disebutkan namanya ketika dijumpai dan diminta komentar beberapa hari yang lalu mengemukakan, potensi pohon sagu di Desa penarah dan Leboh sudah wajar dan semestinya dijual serta ditampung oleh Usaha Kilang Sagu lokal yang ada di Kecamatan Belat, seperti Kilang Pengolahan Sagu menjadi tepung yang terdapat di Desa Leboh tetangga Desa Penarah kata Warga.
Kehadiran Bumdes baik Desa Penarah maupun leboh dinilai perlu ikut andil didalam mengelola batang tual sagu warga, Sehingga kedepannya, lahan sagu warga, jika sudah memasuki masa panen, para penampung tual sagu sebelum melakukan pembelian, mereka akan berurusan dengan Bumdes ( Badan Usaha Milik Desa ), dan Bumdes akan menindak-lanjuti penjualan tual batang sagu kepada penampung dengan harga yang bersaing serta menguntungkan kedua belah pihak, jadi Bumdes akan bertindak sebagai perantara jual beli tual sagu jelas warga.
Dengan penjualan Batang Tual Sagu yang diutamanakan ditampung oleh Pengelola Kilang Sagu lokal yang ada di Kecamatan Belat, bukan keluar dari Kecamatan Belat, sedikit banyaknya juga jelas memberikan peluang kerja kepada warga setempat dan penghasilan bagi Bumdes ujar warga.
Ditempat terpisah Pengurus Lapangan Pengelola Kilang Sagu di Desa Leboh Novi Arman menyatakan, pandangan dari warga Desa dinilai sangat tepat, jika ada Kilang Pengelolaan Sagu di Kecamatan Belat yang berada di Desa Leboh, kenapa batang tual sagu harus dijual ke Kilang Pengolahan Sagu yang berada di Luar Kecamatan Belat ucap Novi panggilan akrab.
Didalam beberapa bulan terakhir ini, akibat penbelian dari penjualan batang tual sagu oleh para penampung dari luar Kecamatan Belat dan membawa serta mengolah sagu di Kilang Pengelolaan Sagu ke luar Daerah, menjadikan 36 pekerja Kilang Pengolahan Batang Tual Sagu Desa Leboh terancam hilang mata pencahariannya, karena tidak ada lagi tual sagu yang akan di olah ungkap Novi. ( AR ).