“Syukuran para santri Ponpes Madinatunnajah dalam program Al-Qur,an fashih Tartil “

Cirebon,4 Juli 2024

Pendidikan35 Views
banner 468x60

Cirebon,Busernusantarasorottv.com-Membaca Al-Quran secara Tartil dengan baik, benar dan fasih sesuai dengan standar ilmu tajwid. Baca Quran Tartil adalah salah satu dari empat program utama Pesantren Madinatunnajah kota Cirebon yang wajib diikuti oleh seluruh santri tanpa terkecuali. Semua santri harus menguasai bacaan Quran dengan fasih sesuai makharijul huruf yang dijelaskan dalam ilmu tajwid. Karena, membaca Al-Quran secara fasih, baik dan benar hukumnya wajib. Terutama untuk membaca Al-Fatihah saat shalat.

Adapun Program Al-Quran Tartil Ponpes Madinatunnajah sebagai berikut
Cara Belajar Baca Quran Fasih disertai bimbingan para ustadz dan hafal
Dalil Wajibnya fashih Tartil

banner 336x280

MEDODE YANG DIGUNAKAN PONPES MADINATUNNAJAH DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TARTIL
Untuk memastikan bahwa setiap santri mampu membaca Al-Quran dengan tartil dan fasih, maka pembelajaran membaca Al-Quran dilakukan secara intensif dalam tiga metode yang berbeda sebagai berikut.

Metode Pertama, dilakukan 5 kali dalam seminggu (selain Senin malam dan Kamis malam). Waktunya setiap selesai shalat maghrib selama sekitar 30 – 45 menit. Setiap muallim (guru) Al-Quran membawahi sekitar 10 murid untuk memastikan pembelajaran berjalan efektif. Dalam majelis ini, muallim akan membaca Al-Quran setiap ayat yang kemudian diikuti oleh seluruh Santri secara bersamaan. Setelah itu, ustadz akan meminta Santri membaca satu-persatu bacaan yang telah dibaca dan diberi contoh oleh ustadz.


Para ustadz akan mengoreksi bacaan setiap santrinya apabila ada yang salah bacaannya. Motode ini berlaku bagi semua murid baik yang sudah pintar mengaji Quran (tapi belum menjadi muallim) atau yang masih dasar. Sistem pengajaran yang digunakan pada metode pertama ini adalah berdasarkan pada metode KH. Bashori Alwi, pengasuh PIQ Singosari, Malang.

Metode Kedua, dalam metode kedua ini pembelajaran Al-Quran diadakan sebagai bagian dari kurikulum Madrasah Ibtidaiyah( Waktunya pada saat jam setelah pokok KBM berjalan madrasah ibtidaiyah yakni jam 13.00 sampai 15.00 dan pesertanya khusus siswa madinatunnajah kelas 1-2 dan 3 dalam penyeleksian saja yang ikut sertanya yang belum begitu lancar membaca Al-Quran. Sistem pengajaran yang dipakai pada sistem kedua adalah adalah Metode Usmani untuk santri.

Baca Juga  Anggota Penggalang, Penegak Tingkat SLTP dan SMA Se Wilayah III Cirebon, Ikuti Lomba Gebyar Pramuka X, Universitas Kuningan

Metode Usmani adalah metode cepat dan praktis membaca Al-Quran tanpa mengeja dari nol sampai pintar dan fasih bacaannya dan paham tajwidnya. Metode Utsmani dibuat dan disusun oleh salah seorang santri Metode Qiroati.

Medode ketiga, memakai sistem Qiraati untuk pembelajaran Al-Quran tingkat dasar bagi santri yang sekolah formal tingkat MI (Madrasah Ibtidaiyah) Untuk santri /murid Madinatunnajah di bawah naungan yayasan Madinatunnajah kota Cirebon yg di dalamnya terdapat non formal juga formalnya sebagaimana di cantumkan di atas dibolehkan untuk ikut bagi yang berminat saja,ujar ketua penyelenggara Ustz khomison S.Pd.I

**Abah Roy *

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *