Cirebon, Busernusantarasorottv.com-Diduga Palsu Surat pengambilan atau Dokumen BBM Solar PT Duo Putra Sukses (DPS) dari Pelumpang Jakarta .
Salah satu Sopir di temui Media online & Cetak Koran Cirebon saat berada di pintu keluar Jalan Tol Ciperna mengatakan”Kami membawa BBM Solar dari Pelumpang Jakarta mau di kirim ke Kejawanan Kota Cirebon,jumblah Mobil semuanya ada 5 Unit Mobil Tengki BBM.
Kami dilengkapi dengan Surat surat dan Nama Sopir juga sesuai dengan Nama yang tercantum di Surat tersebut.jelas sopir.
Saat itu perwakilan dari PT DPS ada Dua Orang Laki laki dan perempuan dari kejawanan menyusul posisi mobil BBM di Ciperna Kota Cirebon. mengungkapkan,Surat surat Ke Lima Mobil dilengkapi dengan Surat surat,kalau di surat PO nya tidak di cantumkan atau tidak di tulis mungkin itu kelallaian dari pihak PT barangkali Lupa mencantumkan Nomor di PO tersebut.jelasnya.
Menurut robi sebagai petugas yang mewakili Syahbandar PPN Kejawanan menerangkan,Tugas kami hanya melaksanakan Pengawasan Pengisian BBM,khususnya di Aspek Keselamatannya,Dan ini semua tercantum pada Aturan PP No 27 Tahun 2021.
Kalau terkait ke absahan Dokumen itu bukan kewenangan kami,karena ada yang lebih berwenang dalam menangani Dokumen atau Surat surat pengambilan Barang BBM Solar.terangnya
Bahkan saat di Kejawanan ada salah satu Orang menerangkan bahwa,Loh diduga Surat pengambilan Minyak atau BBM Solar dari Pelumpang Jakarta diduga palsu,karena diduga tidak sesuai dengan Struk dari Pertamina.
Parahnya lagi Harga Jual BBM Solar di Bawah Standar Pertamina,setahu saya Harga BBM Solar di Pelumpang Pertamina Jakarta Rp 20.400.00 anehnya kok PT DPS malah menjual dengan Harga Rp 10.200.00 kan nggak masuk Logika .
Jadi diduga Bil Of Loading atau asal usul Minyak BBM Solar tersebut diduga nggak jelas atau Ilegal,parahnya lagi Harga di bawah Standar Pertamina tersebut sudah termasuk Pajak PPN.
Jadi asal usul dan Surat surat atau Dokumen tersebut diduga Palsu atau Ilegal,Harapannya agar Dinas Terkait Khususnya Pertamina dan Bagian Migas juga Polres Cirebon juga Dinas terkait agar jangan tutup mata dan segera menindaklanjutinya. (Diambil dari media online dan cetak Koran Cirebon (19/8/24).
Belum lama awak media sedang memantau kegiatan yang dilakukan oleh PT Duo Patra Sukses terkait asal-usul solar tersebut yang mana selalu kontinyu mengirim Solar ke Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Kejawanan Kota Cirebon.
Salah satu Pegawai Kejawanan yang hadir pada saat pertemuan di salah satu tempat jalan Kartini sempat mengutarakan, jika ada temuan baru silahkan pihak media melakukan konfirmasi kembali sebagai koreksi kinerja kami.
Tak berselang lama awak media konfirmasi kembali ke Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Kejawanan Kota Cirebon dan dipertemukan dengan Sigit Purnama (23/8/24).
“Kami tidak tahu menahu kalau Surat Pengambilan BBM Solar itu asli atau palsu yang penting mereka membawa Surat Dokumennya dan silahkan media mencari Surat Pengambilan BBM Solar yang aslinya dari Pertamina Plumpang Jakarta agar dapat kita ketahui bila itu palsu.” ungkapnya.
Maka dari itu media mencari data berupa Surat Pengambilan BBM Solar yang dikeluarkan oleh Pertamina Plumpang Jakarta, alhasil media pun mendapatkan Surat Pengambilan BBM Solar yang dikeluarkan oleh Pertamina Plumpang Jakarta.
Dengan diperlihatkannya Surat Pengambilan BBM Solar yang dimiliki oleh PT. Duo Patra Sukses kalau dibandingkan dengan Surat Pengambilan BBM Solar yang dikeluarkan oleh Pertamina Plumpang Jakarta sangatlah berbeda sekali, oleh karena itu diduga kuat Surat Pengambilan BBM Solar yang dimiliki oleh PT. Duo Patra Sukses diduga aspal (asli tapi palsu).
Di sini juga ada kejanggalan terkait keabsahan Faktur Pajak BBM yang dimiliki oleh PT. Duo Patra Sukses pun diduga palsu keabsahannya dan sebagai sosial kontrol akan menginformasikan ke Dirjen Pajak dan Migas terkait Faktur Pajak BBM milik PT. Duo Patra Sukses.
Dengan lancarnya PT. Duo Patra Sukses dalam menyuplai BBM Solar yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Kejawanan diduga kuat ada oknum yang menerima uang koordinasi dari pihak Perusahaan.
(Bam)
