Ibu Bhayangkari Penunjuk Arah Helikopter: Kisah Perjuangan Menembus Desa Terisolir di Tapanuli Tengah

Berita4 Views

Ibu Bhayangkari Penunjuk Arah Helikopter: Kisah Perjuangan Menembus Desa Terisolir di Tapanuli Tengah

Tapteng,// BNSTV (7 Desember 2025)

Di balik viralnya rekaman helikopter bantuan mendarat di kawasan terisolir pascabencana banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu Bhayangkari yang menyentuh hati. Marlina, istri dari anggota Polri yang bertugas di Polres Tapanuli Tengah, menjadi sosok penting yang memandu langsung pilot helikopter menuju Desa Bonandolok, titik yang sebelumnya tak terjangkau jalur darat.

Dalam kesaksiannya, Marlina menceritakan bagaimana bencana besar itu terjadi tiba-tiba. Pada Selasa pagi keluarga besar mereka masih berduka karena empat anggota keluarga satu marga Tobing meninggal akibat tertimbun longsor. Namun tak sampai beberapa jam kemudian, banjir dan longsor melumpuhkan seluruh wilayah.

“Kami masih berencana melayat ketika tiba-tiba banjir dan longsor terjadi di mana-mana. Rumah kami tidak kena air, jadi warga mengungsi ke rumah kami. Listrik mati, air hilang, jaringan putus total. Rasanya gelap sekali,” ungkap Marlina lirih.

Rumah Marlina menjadi tumpuan pengungsian banyak warga. Pada Rabu pagi, ratusan orang datang berlindung. Bahkan Wakapolres sempat singgah sebentar untuk sekadar memulihkan tenaga.

Pada Jumat pagi, Marlina bertemu warga dari kampungnya yang berjalan kaki selama 3–4 jam hanya untuk mendapatkan beras. Mereka menitipkan uang dan meminta Marlina membelikan beras untuk dibawa pulang.

“Kami menangis semua ketika itu. Mereka benar-benar berjalan jauh hanya demi mencari beras. Saya antar dan saya doakan agar mereka tiba selamat ke kampung,” tuturnya.

Kondisi semakin mengkhawatirkan ketika Marlina mengetahui rumah orang tua, saudara, dan beberapa keluarganya sudah amblas terbawa longsor.

Demi membuka akses, Marlina bersama warga mencari jalur alternatif menuju Bukit Anugrah dan mulai menebas hutan secara manual.

Baca Juga  ULTAH KPAID Kabupaten Cirebon Di Rumah Dinas Bupati Berjalan Lancar

Upaya membuka jalur berlangsung hingga larut malam. Dalam kondisi tersesat, kehabisan baterai ponsel, dan gelap tanpa penerangan, Marlina memutuskan pergi ke GOR sekadar untuk mengisi daya telepon.

Tak disangka, pertemuan itu mempertemukan dirinya dengan Wakil Bupati dan kemudian Gubernur Sumut, yang saat itu juga sedang berada di lokasi.

Karena mengetahui Marlina memahami titik lokasi yang terdampak, Gubernur mengajaknya ikut dalam penerbangan survei titik landing.

“Dari atas terlihat seperti tidak ada penghuni, padahal warga sudah menyebar mencari tempat aman,” katanya.

Dengan koordinasi lanjutan bersama pihak Lanud, titik pendaratan ditemukan. Selasa siang, helikopter menembus kabut dan darurat mendarat di wilayah terbuka yang dipandu Marlina.

“Ketika saya turun dan melihat keluarga, kami langsung berpelukan. Itu hanya detik, tapi rasanya seperti selamanya,” ungkap Marlina, menahan tangis.

Pada saat itu, bantuan logistik diturunkan dan menjadi harapan pertama yang nyata bagi warga desa terisolir.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan memberikan apresiasi atas keberanian Marlina.

“Bu Marlina menunjukkan bahwa Bhayangkari tidak hanya mendampingi suami, tetapi juga hadir sebagai garda kemanusiaan. Keberaniannya membuka jalan komunikasi dan akses bantuan sangat berarti bagi keselamatan warga di wilayah terisolir,” tegas Ferry.

Ia menyebut bahwa tindakan Marlina menggambarkan kepedulian tulus tanpa pamrih, bahkan ketika keluarganya sendiri menjadi korban.

“Kami bangga, karena di tengah situasi darurat, ia memilih berdiri paling depan membantu warga, meski dirinya juga sedang berduka. Itu bentuk nyata pengabdian,” lanjutnya.

Hingga kini, jalur menuju desa asal Marlina masih belum terbuka secara penuh.

“Kalau ada bantuan, saya bilang: turunkan saja sejauh mobil bisa masuk, nanti saya antar. Yang penting bantuan sampai ke warga,” ujarnya.

Baca Juga  LBH OMBB SIAP BANTU WARGA DUGAAN KORUPSI OKNUM KEPALA DESA AIR LAKOK KEJALUR HUKUM

Kisah Marlina bukan sekadar viral. Ia adalah representasi kepedulian, keberanian, dan rasa cinta pada kampung halaman. Sebagai seorang Bhayangkari, ia berdiri tegar—menguatkan warga, mengantar bantuan, dan membuka jalan harapan di tengah gelapnya bencana.
(sut/L).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *