Samosir,Busernusantarasorottv.com-Bupati Samosir diwakili Asisten II Hotraja Sitanggang memimpin rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID) di Aula Kantor Bupati Samosir, 26/03
Rakor TPID dilakukan dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri 1445 H untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga, menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan menjalin komunikasi yang efektif. Mengantisipasi kecenderungan peningkatan harga, ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar Kabupaten Samosir dan memastikan keamanan bahan pokok yang akan dikonsumsi.
Hadir dalam rakor, Wakapolres Samosir T. Panggabean, Kepala Unit Data Statistik Kehumasan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga Yuda Rizkianto Agus, Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom, Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, perwakilan Bank di Kab. Samosir dan TPID Kab. Samosir.
Bupati Samosir melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hotraja Sitanggang menjelaskan kunjungan wisatawan dalam libur Idul Fitri berpotensi meningkatkan inflasi, hunian hotel akan meningkat, melihat situasi itu maka kebutuhan juga meningkat sehingga perlu dipastikan ketersediaan pasokan bahan pangan agar tidak menimbulkan gejolak kenaikan harga.
“Perlu keseriusan pemerintah bersama TPID mengambil langkah antisipatif sejak awal, sehingga kebutuhan wisatawan dan masyarakat terpenuhi tentunya dengab harga yang stabil” kata Hotraja
Secara data produksi, ketersediaan pasokan beras di Kabupaten Samosir relatif aman namun terjadi kenaikan harga pada beberapa Bapokting. Hotraja meminta TPID aktif melakukan monitoring pasar dan memberikan pemahaman kepada pedangang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi. “Penanggulangan harga dan informasi harga selalu dilakukan secara berjenjang lintas sektor. Melalui hasil monitoring diharapkan informasi lengkap tersajikan dan terlaporkan” imbuhnya
Mengacu pada data Inflasi Kota Sibolga sebagai Kota Indeks harga konsumen (IHK) terdekat pada wilayah kerja BI perwakilan Sibolga, Inflasi di Kabupaten Samosir pada bulan Januari 2024 sebesar 2,43 % meningkat pada bulan Februari 2024 menjadi 3,06 %, hal ini disebabkan harga beras, tomat, rokok kretek, cabai merah dan bawang merah.
Untuk mengantisipasi kenaikan Bapokting Hotraja menyebutkan Pemkab Samosir bekerjasama dengan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga dan Bulog akan melaksanakan pasar murah pada tanggal 02 dan 03 April 2024 dengan bahan pokok yang dijual berupa beras, minyak goreng, cabai dan bawang merah. Berbagai langkah yang ditempuh Pemkab Samosir untuk pengendalian inflasi yaitu dengan perluasan lahan pertanian seperti tanaman cabai yang baru-baru ini dilakukan bersama tim PKK pada 9 Kecamatan. Hotraja menambahkan disamping menyambut Idul Fitri, inflasi harus ditekan demi kelangsungan ekonomi masyarakat, menghindari timbulnya banyak gejolak.
Kepala Unit Data Statistik Kehumasan Bank Indonesia Wilayah Kerja Sibolga Yuda Rizkianto Agus mengatakan, terjadi perbaikan angka inflasi dibanding masa Covid. Sepanjang tahun 2023-2024 secara nasional terjadi tekanan harga dibeberapa komoditas akibat adanya pergeseran musim panen salah satunya beras, namun inflasi diwilayah kerja BI perwakilan Sibolga sampai bulan Pebruari 2024 masih terjaga dan masih dibawah ambang batas. Ia menambahkan Perayaan idul Fitri pasti akan berpengaruh pada daerah wisata dengan lonjakan wisatawan, seperti halnya Kabupaten Samosir akan banyak pengunjung dari luar sehingga perlu mengantisipasi ketersediaan pasokan pangan. Untuk pengendalian inflasi, secara nasional Kabupaten Samosir perlu memperhatikan beberapa komoditas seperti beras, cabe, telur, gula pasir , minyak goreng maka diharapkan TPID sebagai forum yang cukup dewasa dalam penanggulangan Inflasi bekerjasama dengan Kepala Daerah, satgas pangan, kepolisian tetap melakukan monitoring pasar dan melakukan langkah-langkah antipasif. Pengendalian inflasi tidak melulu menekan harga akan tetapi bisa juga dengan inovasi pengembangan pertanian/peternakan, menerapkan inovasi program terkini.(Jhones Trnp)