Jakarta,busernusantarasorottv.com– 13 Februari 2025 – Pemerintah Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, terus berinovasi dalam mengelola sampah dengan mengembangkan budi daya maggot di kantor kelurahan setempat. Program ini dijalankan sebagai upaya memberikan contoh kepada warga dalam mengurangi sampah sejak dini.
Lurah Jagakarsa, Muhammad Hasan, mengungkapkan bahwa inovasi pengolahan sampah dapur atau sisa makanan melalui budi daya maggot telah dilakukan sejak tahun 2021. Maggot yang dibudidayakan merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), yang dikenal memiliki kemampuan mengurai sampah organik secara efektif.
“Budi daya maggot ini menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di lingkungan masyarakat. Kami berharap langkah ini dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang,” ujar Hasan.
Menurutnya, maggot mampu mengonsumsi sampah dapur sebanyak 35 hingga 50 kilogram per hari. Jika dihitung dalam skala bulanan, jumlah sampah yang terurai menjadi lebih besar, sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Hasan menambahkan bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mengalami pembusukan dan menghasilkan gas metana, yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut membudidayakan maggot sebagai upaya mengurangi dampak lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Jagakarsa, Muhammad Ngasri, menuturkan bahwa saat ini produksi maggot di Kelurahan Jagakarsa mencapai 2–3 kilogram per hari. Maggot yang dihasilkan digunakan sebagai pakan ikan lele yang dibudidayakan di Kolam Ketahanan Pangan milik kelurahan, yang berisi sekitar 1.000 ekor ikan lele.
“Dengan adanya budi daya maggot, kami dapat menghemat biaya pakan lele hingga 50 persen. Sebelumnya kami membutuhkan empat karung pakan, sekarang cukup dua karung saja,” jelas Ngasri.
Ngasri juga mengungkapkan bahwa saat ini beberapa pihak telah menunjukkan minat untuk membeli maggot hasil budi daya dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Maggot diketahui memiliki kandungan protein tinggi, sekitar 30–45 persen, sehingga sangat cocok digunakan sebagai pakan ternak seperti ikan, burung, dan hewan lainnya.
“Hingga kini, kami masih memfokuskan hasil budi daya maggot untuk kebutuhan pakan ikan lele di kelurahan. Namun, ke depannya kami akan mempertimbangkan untuk menjualnya dalam berbagai bentuk, seperti segar, kering, telur BSF, serta produk turunannya seperti tepung maggot, pelet maggot, prebiotik, dan pupuk organik,” tambahnya.
Selain itu, hasil panen ikan lele dari kolam ketahanan pangan kerap dibagikan kepada warga serta tenaga Penyediaan Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Pemerintah Kelurahan Jagakarsa terus melakukan sosialisasi kepada warga agar turut serta dalam budi daya maggot. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam pengelolaan sampah serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Penulis: Dahirudin