Bengkulu : busernusantarasorottv.com : Setelah memastikan bahwa ledakan yang terjadi di Dusun Talohea, Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba pada 1 Juli 2025 merupakan hasil rakitan bom ikan, Kepolisian mengambil langkah tegas dengan menutup seluruh barang bukti berbahaya dalam proses pembuangan oleh Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulsel.
Proses pembuangan atau pemusnahan barang bukti tersebut dilaksanakan pada Kamis, 3 Juli 2025 di Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. Lokasi pemusnahan dipilih secara khusus karena letaknya jauh dari organisasi masyarakat demi menjamin keselamatan dan keamanan selama kegiatan berlangsung.
Pembuangan dilakukan dengan metode peledakan dan pembakaran oleh personel Jibom Gegana. Sebanyak 592 buah detonator buatan pabrikan India hancur melalui dua kali ledakan yang terkendali.
Sementara itu, barang bukti lainnya berupa 3 rol sumbu api dengan panjang total sekitar 3.000 meter, serta sejumlah bahan peledak rakitan lainnya, hancur dengan cara dibakar. Langkah ini dilakukan sesuai SOP penanganan bahan peledak untuk memastikan semua bukti barang tidak dapat digunakan kembali oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sebelum proses pembuangan dilakukan, seluruh barang bukti telah terlebih dahulu diambil sampelnya oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk dua unit telepon milik korban yang ditemukan dalam kondisi rusak, yang juga menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan.
Pemusnahan barang bukti ini menjadi bentuk nyata komitmen Kepolisian dalam mencegah peledakan bahan peledak yang dapat membahayakan, serta menjadi bagian dari proses penegakan hukum dalam kejadian ledakan tragis yang menyebabkan satu orang tersebut.
Kapolres Bulukumba AKBP Restu Wijayanto,SIK. Menyampaikan bahwa langkah cepat dan tegas yang diambil ini merupakan bagian dari komitmen Kepolisian dalam menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama sepanjang waktu, baik dari Jibom Gegana, Labfor, maupun jajaran Polres dan Polsek Kajang yang sejak awal telah bekerja maksimal menangani kasus ini. Pemusnahan ini sekaligus menjadi peringatan keras bahwa kepolisian tidak akan mencakup bahan peledak dalam bentuk apa pun,” ujar AKBP Restu.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyimpan, merakit, atau menggunakan bahan peledak secara ilegal, karena selain melanggar hukum, hal tersebut juga sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Kegiatan pembuangan ini berlangsung lancar dan aman dengan pengawasan dan pengamanan ketat dari personel Brimob dan Polres Bulukumba, serta polsek Bonto Bahari Demikian Demikian.
(Tim)
