Humbahas, busernusantarasorottv.com-Senin, 7 Juli 2025B. upati Humbang Hasundutan, Dr. Oloan P. Nababan, SH, MH, mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakor) yang membahas upaya eksplorasi dan pengembangan kemenyan, serta inovasi pengolahan limbah enceng gondok menjadi pupuk organik. Rakor strategis lintas sektor ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Kegiatan ini turut diikuti sejumlah pihak, di antaranya Direktur Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), unsur TNI, akademisi Universitas Padjadjaran, serta kepala daerah dari kawasan Danau Toba seperti Bupati Tapanuli Utara, perwakilan Kabupaten Toba, dan Kabupaten Samosir.
Dari Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan, hadir mendampingi Bupati Oloan antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesra Jaulim Simanullang, Kadis Peternakan dan Perikanan Parman Lumbangaol, Kadis Koperasi dan Tenaga Kerja Nurliza Pasaribu, Kadis Pertanian Ir. Junter Marbun, Plt. Kadis Lingkungan Hidup Sabar Lampos Purba, serta sejumlah pejabat teknis lainnya.
Dalam arahannya, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya riset terpadu dalam pengelolaan kemenyan sebagai komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus menjadi warisan budaya masyarakat Tapanuli.
“Kemenyan ini kekayaan lokal yang tidak boleh dikelola sembarangan. Kita perlu dorong riset ilmiah, termasuk pengembangan bibit unggul melalui kultur jaringan dan teknologi genetik,” tegas Luhut.
Saat ini, belum ditemukan bibit kemenyan yang terbukti paling produktif. Namun, potensi produksi tetap dapat ditingkatkan melalui perbaikan pola budidaya dan teknik penyadapan yang lebih baik agar resin atau getah kemenyan dapat keluar secara optimal.
Bupati Humbahas, Dr. Oloan P. Nababan, menyampaikan kesiapan penuh untuk mendukung langkah strategis ini.
“Kami siap terlibat aktif dalam penguatan sektor pertanian berkelanjutan dan mendukung visi strategis nasional di kawasan Danau Toba,” ujar Bupati Oloan.
Selain kemenyan, rakor juga membahas pengolahan limbah enceng gondok – gulma air yang selama ini menjadi masalah ekosistem dan mengganggu aktivitas perairan – menjadi pupuk organik yang memiliki nilai ekonomi.
Inovasi ini dinilai sebagai langkah ekologis sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sekitar Danau Toba. Transformasi limbah menjadi produk bernilai diharapkan dapat membangun kemitraan riset, memperkuat pengembangan UMKM, serta meningkatkan ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.
Kehadiran aktif Bupati Humbahas dalam rakor ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk terus membuka ruang kolaborasi lintas sektor, mulai dari riset kampus hingga implementasi program di lapangan. Dengan pendekatan inovatif dan berkelanjutan, Humbahas siap menjadi daerah pionir di kawasan Danau Toba dalam mengelola potensi lokal secara bijak dan tetap menjaga kelestarian alam. (Freddy)
